
MARABAHAN (TABIRkota) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 48 Non Reguler, Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang tergabung dalam kelompok Dangsanak, menggelar berbagai program pengabdian di Desa Sungai Teras Dalam, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Menurut Ketua Kelompok Dangsanak, Muhammad Fikri Munandar, kegiatan KKN mahasiswa UNISKA dilaksanakan sejak 2 Agustus lalu dengan disertai Dosen Pembimbing Lapangan, Endang Pratiwi.
“Kegiatan KKN mengangkat tema Pengembangan Potensi Lokal Berbasis Kearifan Lokal untuk Masyarakat yang Berdaya dan Berkelanjutan dengan sub tema Optimalisasi Pengelolaan Potensi Lokal untuk Mendorong Kemajuan Masyarakat yang Mandiri dan Berkelanjutan,” ujarnya di Marabahan, ibu kota Batola, Senin (4/8).
Melalui tema tersebut, mahasiswa KKN UNISKA Banjarmasin berupaya menghadirkan solusi yang relevan, berkelanjutan dan sesuai kebutuhan lokal, khususnya di bidang pendidikan, ekonomi serta pengolahan hasil alam.
KKN kali ini, katanya, mengusung beberapa program unggulan, seperti Rehabilitasi Ringan SDN Sungai Teras Dalam, Edukasi Lalu Lintas untuk Anak SD, Pelatihan dan Produksi Saluang Crispy: Inovasi Olahan Ikan Lokal serta Strategi Branding dan Pemasaran.
“Program rehabilitasi gedung sekolah, meliputi pembenahan fasilitas belajar, pengecatan ulang, perbaikan meja kursi serta pembersihan lingkungan sekolah,” katanya.
SDN Sungai Teras Dalam merupakan satu-satunya sekolah dasar yang ada di desa tersebut, sehingga perannya sangat penting sebagai wadah untuk mendidik generasi muda, sekaligus menyampaikan nilai-nilai seperti pengelolaan potensi lokal dan keberdayaan masyarakat.
Kelompok mahasiswa KKN Dangsanak juga memberikan edukasi keselamatan lalu lintas kepada siswa SD, mengenalkan pada rambu-rambu lalu lintas serta kebiasaan aman saat berada di jalan raya, sebagai bekal sejak dini.
Untuk warga desa, diberikan pelatihan inovasi olahan ikan lokal karena Sungai Teras Dalam memiliki potensi perairan yang kaya, salah satunya adalah ikan saluang.
Mahasiswa menginisiasi pelatihan pembuatan produk unggulan Saluang Crispy, camilan berbahan dasar ikan saluang yang digoreng renyah dengan bumbu khas lokal.
Produk ini tidak hanya tinggi protein dan rendah lemak, tetapi juga menjadi peluang ekonomi baru bagi warga.
Muhammad Fikri Munandar menambahkan, warga yang telah diajarkan tentang pengolahan Saluang Crispy, kemudian diberikan pelatihan tentang Strategi Branding dan Pemasaran, sebagai program unggulan terakhir dari kegiatan KKN.
“Selain produksi, mahasiswa memberikan pelatihan desain kemasan menarik dan pemasaran digital agar produk-produk desa dapat menjangkau pasar yang lebih luas—baik, secara langsung maupun melalui platform online,” tambahnya.
Terpisah, Pambakal (Kepala Desa) Sungai Teras Dalam, Normansyah mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Kelompok KKN 48 Non Reguler Dangsanak UNISKA Banjarmasin.
“Program-program yang mereka bawa sangat bermanfaat, terutama untuk sekolah dan UMKM desa. Semoga kerja sama seperti ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Kegiatan KKN Kelompok 48 Non Reguler Dangsanak bukan hanya menjadi ajang pengabdian mahasiswa, tetapi juga langkah konkret membangun desa yang mandiri, sehat dan berdaya saing.
Diharapkan, apa yang dilakukan di Sungai Teras Dalam dapat memberikan manfaat yang terus berkembang, bahkan setelah kegiatan KKN selesai serta meninggalkan jejak yang hidup dan menginspirasi. (rls/ra)